Jumat, 01 Februari 2019

NAVIGASI DARAT UNTUK PETUALANGANMU


NAVIGASI DARAT
Oleh : Khotim Mahfud

            Navigasi Darat adalah suatu tekhnik untuk menentukan kedudukan suatu tempat dan arah lintasan perjalanan secara tepat baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Pada awalnya, istilah navigasi dipakai dalam pelayaran maupun penerbangan, namun sekarang ini telah umum dipakai dalam pengembaraan di gunung, rimba, sungai dan sebagainya. Orang yang bertanggung jawab dalam hal navigasi biasa disebut navigator.Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.
Pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator berada di medan sebenarnya yang diproyeksikan pada peta. Kunci pemahaman navigasi hanya 2 macam, yaitu :
1. Mampu merekam dan membaca gambar permukaan fisik bumi
2. Mampu menggunakan peralatan pedoman arah.
Alat yang diperlukan untuk melakukan Navigasi Darat, antara lain : Peta – Kompas – Altimeter – Protaktor – Alat Tulis – Penggaris.
Menyadari betapa pentingnya ketiga hal diatas, maka timbul pepatah : “peta dan kompas serta kemampuan untuk menggunakannya merupakan tiket ke tempat manapun di alam bebas”.
A.  PETA
Secara umum, peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu. Peta sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya.
Peta menurut jenisnya, Yaitu :
a.       Peta Geografis
Menyajikan gambaran proyeksi dari seluruh permukaan fisik bumi.
Ex : Atlas, Globe.
b.      Peta Topografi
Menyajikan gambaran proyeksi dari bagian permukaan fisik bumi..
Ex : Peta Indonesia, Peta G. Merbabu
Peta ini Berskala 1 : 25.000 - 1 : 250.000
c.       Peta Tekhnis
Menyajikan gambaran proyeksi permukaan fisik bumi untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan tekhnik tertentu.
Ex : Peta jaringan jalan raya, Peta Jaringan rel kereta api
Peta ini Berskala 1 : 25.000
d.      Peta Tematik
Menyajikan data dan informasi yang mempunyai tema tertentu. Sehubungan dengan kedudukan geografisnya.
Ex : Peta kepadatan penduduk Indonesia


B.     MENGENAL TANDA MEDAN
1. Tanda-Tanda Medan
a.  Tanda medan dari alam
sebagian dari bentuk bumi yang tidak dapat dipisahkan dari bumi.
Misal : gunung, lembah, danau, sungai, dsb.

b.  Tanda medan buatan manusia
suatu tanda medan yang berada diatas bumi yang bukan bagian dari bumi.
Misal : jalan, bangunan, pagar, jembatan, dsb.
c.   Titik tanda
 bagian atau tanda lapanganyang jelas kelihatan dari bentuk dan warnanya.

2. Klasifikasi Medan
                  a.     Dataran rendah
dataran yang letaknya 0 mdpl – 400 mdpl.
                  b.     Dataran tinggi
dataran yang letaknya mulai dari 400 mdpl dan lebih tinggi dari itu.
                  c.     Igir gunung
dataran yang menghubungkan antara bukit dengan bukit atau gunung dengan gunung lain.
                 d.     Lembah
sebagian medan yang merupakan dataran yang terjurung atau dikelilingi oleh bukit-bukit.
                  e.     Hutan
bagian medan yang ditumbuhi pohon-pohon yang rendah dan tinggi.
                   f.     Hutan sagu, bambu, rotan dan aneka hasil hutan
merupakan daerah yang sering dirambahi manusia dan dekat dngan pemukiman.
                  g.     Rimba
hutan primer yang sukar atau sama sekali tidak pernah dilalui oleh manusia.
                  h.     Perkebunan
daerah atau dataran yang ditanami dengan tanaman tertentu secara teratur dan terpelihara.
                    i.     Rawa
dataran yang digenangi oleh air laut, sungai atau danau.

C.  KOMPAS
Kompas adalah alat penunjuk arah. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan selalu menunjuk arah Utara-Selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Akan tetapi perlu diingat bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah utara magnetis bumi, jadi bukan bumi utara sebenarnya.
Bagian-bagian Kompas
Secara fisik kompas terdiri dari :
·         Badan, tempat komponen-komponen kompas lainnya berada
·         Jarum, selalu menunjuk arah Utara-Selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat kompas tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya)
·         Skala penunjuk, menunjukkan pembagian derajat system mata angin

Jenis-jenis Kompas
Banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam suatu perjalanan. Pada umumnya dipakai dua jenis kompas, yaitu kompas bidik (missal kompas prisma) dan kompas orienteering (missalkompas silva). Kompas bidik mudah untuk membidik tapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris segitiga atau dengan protaktor. Kompas silva kurang akurat jika dipakai untuk membidik tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta. Kompas yang baik pada bagian ujung jarumnya dilapisi fosfor agar dapat terlihat dalam gelap.

Pemakaian Kompas
Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam memakai kompas perlu dijauhkan dari benda-benda yang mengandung logan seperti pisau, golok dan sebagainya. Benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.
Cara kalibrasi kompas :
·         Gunakan kompas yang telah distandarisasi
·         Arahkan kompas menuju suatu titik (a) catat besarnya bidikan.
·         Arahkan kompas yang akan dikalibrasi / dikoreksi ke titik A tersebut, catat besarnya bidikan.
·         Angka bidikan kompas standart dikuragi angka bidikan kompas yang di koreksi, hasilnya (+) atau (-) dituliskan pada kompas yang dikoreksi. 
Misal : sudut kompas standart = 45. Sudut yang dikoreksi = 43. Koreksi = +2
Maka pada setip penggunaan kompas bertanda +2 setiap bidikan harus ditambah dengan +2. Begitupun sebaliknya jika tanda koreksi (-), maka hasil bacaan sudut kompas harus dikurangi sebesar koreksi yang tertera pada kompas tersebut.
Setiap 1 kemelesetan bidikan dalam radius 1 Km akan bergeser sejauh 17,5 m. Atau dapat dihitung dengan cara :
sin c = b / a
b = sin d x a
= sin 10 x 1000
= 0,0175 x 1000
= 17,5 m

TEKNIK PETA KOMPAS
Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada di lokasi. Untuk keperluan praktis utara kompas (utara magnetis) dapat dianggap satu titik dengan utara sebenarnya tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.
Langkah-langkah orientasi peta adalah sebagai berikut :
·         Cari tempat yang berpandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok
·         Letakkan peta pada bidang datar
·         Samakan utara peta dengan utara kompas sehingga dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi
·         Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut di dalam peta. Lanjutkan untuk beberapa tanda medan
·         Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda medan.

AZIMUTH-BACK AZIMUTH
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga dengan sudut kompas. Bila kita berjalan dari satu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (istilah populernya ‘potong kompas’), maka harus diusahakan agar lintasannya berupa satu garis lurus. Untuk itu digunakan teknik back azimuth. Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikkan kompas ke muka dan ke belakang pada jarak tertentu. Misal sudut bidikan kompas adalah 600 (azimuth), maka back azimuthnya adalah 2400.
Besarnya azimuth – back azimuth bisa ditentukan dengan rumus :
Diasumsikan azimuth adalah x, maka,
Jika X < 1800, maka back azimuthnya adalah X + 1800
Jika X > 1800, maka back azimuthnya adalah X – 1800

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1.      Titik awal dan titik akhir perjalanan diplot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung juga sudut dari titik akhir ke titik awal, kebalikan arah perjalanan. Sudut yang terakhir ini adalah sudut back azimuth.
2.      Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan (pohon besar, ujung kampung dan sebagainya). Bidikkan kompas sesuai dengan arah perjalanan kita (sudut kompas).
3.      Perhatikan tanda medan lain di ujung lintasan yang akan dilalui pada arah itu. Setelah sampai pada tanda medan itu, bidikkan kompas kembali ke belakang (sudut back azimuth) untuk mengecek apakah anda berada pada lintasan yang diinginkan. Bergeserlah kekiri dan ke kanan untuk mendapatkan back azimuth yang benar.
4.      Seringkali tidak ada tanda medan yang dapat dijadika sasaran. Dalam hal ini anda dan seorang rekan dapat berfungsi sebagai tanda tersebut.

“mata adalah peta, sedangkan hati adalah kompasnya”






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OPENTRIP PENDAKIAN GUNUNG LAWU 3265 MDPL

  OPEN TRIP LAWU MOUNTAIN 3265 Mdpl “With Azimut Adventure” ·          Jadwal Trip : Kapan Saja dan Terjadwal Trip Terjad...